Sebagian orang berpendapat bahwa mengajar dalam
pendidikan anak pra sekolah bukanlah pekerjaan yang sulit. Anggapan seperti
inilah yang sering menjadi penyebab kegagalan dalam mengajar. Karena disamping
persiapan mengajar yang matang, seorang yang mendidik anak pra sekolah dituntut
untuk memahami dan memperhatikan perkembangan psikologi anak berdasarkan
usianya. Hal ini akan berpengaruh pada teknik mengajar yang harus digunakan
sesuai dengan perkembangan usia mereka.
Berbagai ahli yang menyusun tingkat perkembangan
anak, ada dua model yang sangat berpengaruh dalam pengajaran pendidikan anak
pra sekolah. Dengan mempertimbangkan batasan umum, maka dalam pembahasan inipun
dibatasi sampai pada usia pra-remaja dengan perkembangan normal.
Perkembangan sosial dalam pendidikan anak pra
sekolah merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial, dapat juga
diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma- norma
kelompok, moral, dan tradisi. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh
proses perilaku atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenalkan
berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma- norma kehidupan bermasyarakat.
Perkembangan kognitif anak menurut Piaget, terbagi
dalam empat tahapan :
1.
Sensori
Motor (usia 0-2 tahun)
2.
Pra-operasional
(usia 2-7 tahun)
3.
Operasional
Kongkrit (usia 7-11 tahun)
4.
Operasional
Formal (usia 11 tahun ke atas)
Prasekolah merupakan pilihan
pendidikan bagi kanak-kanak sebelum memasuki sekolah. Early Childhood adalah anak yang berusia sejak lahir sampai dengan
usia delapan tahun. Batasan ini seringkali dipergunakan untuk merujuk anak yang
belum mencapai usia sekolah dan masyarakat menggunakanya sebagai tipe
Prasekolah.
Pendidikan prasekolah adalah satu program yang
menyediakan pengalaman pembelajaran kanak-kanak yang berumur 4-6 tahun dalam
jangka masa satu tahun atau lebih sebelum masuk ke tahun pertama di sekolah
formal. Konsep yang digunakan adalah "Belajar Sambil Bermain" dengan
menekankan "Pembelajaran Bertema". sistem pembelajarannya meliputi
aktivitas kelas, aktivitas kumpulan dan aktivitas individu.
Pendidikan prasekolah memiliki tujuan untuk
meningkatkan potensi kanak-kanak dalam semua aspek perkembangan, menguasai
kemahiran asas dan memupuk sikap positif sebagai persedian untuk masuk ke
sekolah dasar. Tetapi pemilihan sekolah yang tepat bagi anak-anak juga harus di
pikirkan dengan matang.
Pemilihan sekolah sebagai lembaga yang
memberikan layanan pendidikan anak usia dini menjadi hal yang harus
diperhatikan, mengingat banyak sekolah yang masih belum menerapkan pembelajaran
yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak
Beberapa
diantaranya masih menerapkan pembelajaran konvensional yang satu arah. Anak
masih dijadikan objek pembelajaran, bukan subjek pembelajaran, sehingga
kreativitas anak seperti digembok. Belum lagi, penempatan bermain yang hanya
sebagai selingan kegiatan belajar, bukan inti pembelajaran. Padahal lewat
bermain-lah anak dapat belajar karena pelajaran bagi seorang anak ialah
bermain.
Sumber : http://blogsyurika.blogspot.com/2010/11/pendidikan-anak-pra-sekolah.html