Jumat, 11 Mei 2012

Blended Learning

Menurut Thorne (2003), Blended learning adalah perpaduan dari: teknologi multimedia, CD ROM video streaming, kelas virtual, voicemail, email dan telefon conference, animasi teks online  dan video-streaming. Semua ini dikombinasi dengan bentuk tradisional pelatihan di kelas dan pelatihan satu-satu. Blended learning menjadi solusi yang paling tepat untuk proses pembelajaran yang sesuai tidak hanya dengan kebutuhan pembelajaran akan tetapi juga gaya si pembelajar.

Perlunya dan signifikansi blended leaning terletak pada potensialnya. Blended learning merepresentasikan keuntungan yang jelas untuk menciptakan pengalaman belajar yang memberikan pembelajran yang tepat pada saat yang tepat dan waktu yang tepat pada setiap individu. Blended learning menjadi batasan yang benar-benar universal dan global dan membawa kelompok pembelajar bersama-sama melintas budaya dan zona waktu yang berbeda. Pada konteks ini blended learning dapat menjadi salah satu pengembangan paling signifikan pada abad 21.

Menurut MacDonald (2008), istilah blended learning biasanya berasosiasi dengan memasukkan media online pada program pembelajaran, sementara pada saat yang sama tetap memperhatikan perlunya mempertahankan kontak tatap muka dan pendekatan tradisional yang lain untuk mendukung siswa. Istilah ini juga digunakan saat media asynchronous seperti email, forums, blogs atau wikis digabungkan dengan teknologi, teks atau audio sinkronus.

Bersin (2004) menjelaskan bahwa blended learning adalah kombinasi berbagai media pembelajaran yang berbeda (teknologi, aktivitas, dan berbagai jenis peristiwa) untuk menciptakan program pembelajaran yang optimum untuk audiens (siswa) yang spesifik. Istilah blended sendiri berarti bahwa pembelajaran tradisional di dukung dengan format elektronik  yang lain. Program blended learning menggunakan berbagai bentuk e-learning, mungkin digabungkan dengan pelatihan yang terpusat pada instruktur dan format langsung lainnya.

Wilson & Smilanich (2005) menyimpulkan bahwa Blended learning adalah penggunaan solusi pelatihan yang paling efektif, diterapkan dalam cara yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Model blended learning tidak hanya mengimplementasikan materi ajar pada web, tetapi juga menciptakan skenario pembelajaran dengan matang untuk mengundang keterlibatan peserta didik secara aktif dan konstruktif dalam proses belajar mereka.

Kenapa Blended Learning ?
Graham (2000), pembelajaran yang menggabungkan dua sistem :
Sistem tatap muka yang bersifat klasikal (traditional learning) dan sistem pembelajaran jarak jauh menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang sifatnya terdistribusi (e-learning).

1. Sistem tatap muka yang bersifat klasikal berarti proses interaksi dalam pembelajaran berlangsung pada waktu dan tempat yang sama. Pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai model, strategi dan metode.

2. Sistem e-learning dapat berlangsung secara online melalui internet dan intranet atau pun off-line. Proses interaksi pembelajaran dapat belangsung pada waktu yang sama - tempat berbeda (synchronous), waktu berbeda - tempat berbeda (asynchronous). Proses belajar menjadi lebih fleksibel, tidak terikat oleh jadwal waktu dan tempat, namun dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Bahkan aktivitas belajar dapat dilakukan sambil bekerja.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar